Sebanyak 36 mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perairan dan Kelautan (TBPK) didampingi oleh dua dosen, Novian Prahandy Kusuma, M.Si dan Nazariano Rahman Wahyudi, M.Si, melaksanakan kunjungan edukatif ke Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang pada 5–6 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi ajang langka bagi mahasiswa untuk mendalami dunia perikanan tangkap secara langsung, termasuk menaiki Kapal Pengawas Hiu 4.0 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selama dua hari, mahasiswa mengikuti serangkaian kegiatan intensif, mulai dari kuliah lapangan bersama para instruktur ahli dari BBPI, kunjungan ke laboratorium penangkapan ikan, hingga diskusi kelompok malam hari yang memperdalam materi tentang pengelolaan perikanan berkelanjutan.
Pada hari pertama, mahasiswa mendapatkan pengantar langsung dari Plt. Kepala BBPI, Umar Soleh, S.Pi., M.Si, yang membuka wawasan peserta tentang peran strategis BBPI dalam inovasi alat tangkap dan penguatan sumber daya manusia sektor perikanan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan tur laboratorium teknologi penangkapan ikan yang menjadi pusat riset nasional.
Momen paling berkesan terjadi saat mahasiswa diajak menaiki Kapal Pengawas Hiu 4.0, yang dilengkapi teknologi pemantauan perikanan terkini. Di atas kapal, para mahasiswa berdiskusi langsung dengan kru pengawas laut dan mendapatkan gambaran nyata tentang tantangan penegakan hukum dan perlindungan ekosistem laut.

“Ini pengalaman yang sangat berharga. Kami tidak hanya belajar teori, tetapi benar-benar melihat langsung bagaimana teknologi penangkapan ikan dikembangkan dan diterapkan,” ungkap salah satu mahasiswa peserta, penuh semangat.
Hari kedua diisi dengan perkuliahan lanjutan, olahraga pagi bersama, serta post test untuk mengukur pemahaman peserta setelah mengikuti rangkaian kegiatan. Kunjungan ditutup dengan perjalanan kembali ke kampus di Jepara pada sore hari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan kurikulum praktikum TBPK yang menekankan keterampilan lapangan, pemahaman ekologi perikanan, dan kesiapan menghadapi tantangan industri perikanan modern. Dosen pendamping berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan dan diperluas cakupannya ke unit-unit kerja Kementerian Kelautan lainnya.

Dosen pendamping, Novian Prahandy Kusuma, M.Si., menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan lembaga riset kelautan. “Kami berharap mahasiswa semakin terinspirasi untuk berkontribusi dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan berbasis teknologi,” ujarnya.
Dengan pendekatan praktis dan pengalaman lapangan langsung, kunjungan ini diharapkan menjadi salah satu pendorong lahirnya SDM unggul di sektor perikanan dan kelautan Indonesia.